Jumat, 23 Mei 2014

Artemisia


Seorang anak kecil terlahir dari darah Yunani yang hidupnya menderita, selain kehilangan keluarga oleh karena pasukan Yunani dan kemudian dijual dan ditelantarkan. Diadopsi orang Persia yang menjadikan ia seorang komandan pasukan perang yang tangguh di kerajaan Persia. Ia nyaris menghancurkan pasukan Yunani dalam 300 Rise Of An Empire.

Artemisia ibaratkan wajah kemanusiaan sekarang yang terlahir kembali sebagai musuh bagi bangsanya sendiri. Dendam yang berujung pada kematiannya memang cerita tragis dalam kehidupan manusia yang tidak memperoleh keadilan yang real dan berpihak padanya. 

Keadilan sepertikan dewi buta memegang timbangan yang telah diperberat sebelah oleh yang berkuasa. Dan sebagai penonton yang baik, membiarkan itu semua terjadi didepan mata kita sendiri. 

Seperti itulah wajah kemanusiaan kita sekarang yang duduk tenang menyaksikan film tersebut. Kita diam tanpa banyak gerak dan hanya berkata ‘kasian’ pada Artemisia. Mengelikan.

Jika mesti mengingat dosa setiap manusia, pada dasarnya kita adalah manusia-manusia yang patut dimurkai. 

Hidup Artemisia berakhir. Dan begitu pula akhir dari 300 : Rise of an Empire.

Tidak ada komentar:

Ketika Minum Kopi Pagi Hari

Akhirnya kamu meminum kopi terakhir di hari itu Kopi hitam tanpa gula dengan pisang goreng yang manis Duduk sendiri disudut kedai itu mengha...