Jam Tangan

Aku ingin memberikan hadiah padamu

Jam tangan

Yang menunjukan waktu untuk kamu lalui

Menghitung detik demi detik dengan sabar

Mungkin aku ada diantara detik-detik untuk kamu cari

... 

Dan juga mungkin ada kekosongan dalam menunggu

Di dasar tiap kata menjangkau "dirimu saat bersedih"

Air matamu jatuh hingga kamu sendiri tidak tahu sudah berapa lama jatuh dalam kesedihan ini

Dua kata menunggu dan kesedihan adalah DUA hal yang paling berbahaya

Tanpa Judul

Ada hal-hal yang hilang dan dirindukan

Pikiran yang berkecamuk tengah malam

Malam terasa senyap, seperti menatap dalam dingin

Aku tidak tahu, ternyata aku menyukai tengah malam

Jatuh ke dalam peluk

Aku pikir di antara tengah malam ini

Antara aku dan malam ada kesendirian

Kopi Hari Ini

Kopi ulang tahun untukmu hari ini

Dari antara ribuan cangkir dalam hidup

Selalu ada secangkir kopi yang spesial

Yang kamu nikmati hari ini

Rindu berjatuhan setiap hari dalam cangkirmu

Dalam setiap kata mengalir kedalam kopimu

Rasa cemburu ingin kubalas pada kopi itu

"Aku kopi pahitmu, yang belajar menatap dunia dengan senyumanmu" - Agus Noor

Tanpa Judul

Pada suatu malam ketika aku keluar ke teras rumah. Dan menjumpai angin malam yang sejuk dan pelan-pelan menyapa setiap kulitku, dan berkata sebentar lagi kemarau ini akan pergi menghampiri hujan dipersimpangan musim. Seperti cinta yang pergi dengan tatapan dingin dab membekas dihati. 

Senja Yang Sama

Sepertinya di hari Senin ini

Kita melihat senja yang sama

Menatap ke langit sore ini

Dan angin kau peluk penuh kerinduan

Apa kabar hari ini? *

Lampu-lampu mobil mulai menyala di kota 

(Tanpa Judul)

Ah. Rindu sialan ini kembali

Tidak mengenal waktu menyisir hati

Dalam kesepian dan rasa sunyi

(tanpa judul)

Warung kopi tempat biasa bertemu

Memesan secangkir keraguan dan camilan ketakutan

Dibayar dengan rasa iba

Pergi dengan rasa bersalah