Menurut KBBI : hu·ma·nis·me n
1 aliran yg bertujuan menghidupkan rasa
perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yg lebih baik; 2 paham yg menganggap manusia sbg objek studi
terpenting; 3 aliran zaman Renaissance yg
menjadikan sastra klasik (dl bahasa Latin dan Yunani) sbg dasar seluruh
peradaban manusia; 4 kemanusiaan
Dalam buku “Bahaya postmodernisme dan peranan kredo
reformed”, Lumintang menjelaskan bahwa dalam bahaya postmodernisme filsafat
humanisme ini menjadikan manusia sebagai pusatnya. Sama dengan rasionalisme
(rasio manusia sebagai ukurannya).
Sedangkan dalam buku
“sejarah pemikiran reformasi” karya Alister M. Grath menyatakan bahwa : jika
kita mengunakan humanisme pada abad 20 maka kita bisa mengartikannya sebagai
gerakan Anti-Agama yang berfokus pada manusia dan mengesampingkan Allah.
Humanisme malah disebut sebagai gerakan sekularisme atau mungkin atheisme.
Tetapi menurut Alister
pada abad ke 16 (dalam buku :sejarah pemikiran reformasi)-(dengan
mengesampingkan para teolog/penulis abad 20), kata humanist mempunyai arti yang sangat berbeda. Orang-orang humanis
pada abad ke 14, 15 dan 16 adalah orang-orang yang sangat religious menurut
Alister. Karena mereka sangat peduli pada pembaharuan gereja daripada
menghancurkan gereja.
Mari kita kembali pada
masa renainsans dimana humanism
mempunyai hubungan dengan gerakan reformasi yang dimulai oleh bapak-bapak
gereja kita.
Di prancis gerakan
renaisans menunjuk pada gerakan kebangkitan sastra dan seni pada abad ke 14 dan
abad 15. Penulis komtemporer cenderung mengunakan renaisans sebagai revival (kebangunan) / restorasi
kembali.
Menurut Jacob
Burckhardt masa renaisans melahirkan era modern (sama dengan pendapat
Lumintang). Dalam era ini umat manusia berpikir diri mereka sebagai
individu-individu.
Humanisme ini memiliki
pengertian yang cukup memusingkan, dimana pada abad ke 14, 15 dan 16 itu
mempunyai konsep yang cukup berbeda dengan konsep humanisme abad ke 20. Jika
dilihat dari sejarahnya humanisme ini sepertinya berkembang sangat jauh
melenceng dari yang seharusnya terjadi pada lima abad yang lalu. Seperti yang
telah disebutkan diatas, gerakan humanisme pada abad ke 14, 15 dan 16 ini lebih
menuju ke gerakan untuk memperlajari karya-karya klasik kesusastraan.
Paul Oskar Kristeller
mengambarkan humanisme ini sebagai gerakan kebudayaan dan pendidikan, khususnya
dalam bidang tulis menulis dan bertutur lisan. Slogan dari humanisme ini adalah
AD FONTES (kembali ke sumber sumber
asli). Kemerosotan pada jaman kegelapan (abad 7-14) seakan-akan membawa
orang-orang humanisme melakukan sebuah gerakan untuk kembali ske teks-teks
asli.