Beberapa waktu lalu ketika saya selesai membuat kopi,
kemudian menuruni tangga dan melihat bayangan saya sendiri di lorong tangga
itu, karena matahari masuk melalui jendela dekat tangga.
Suatu ketika saya
teringat akan orang-orang yang diikat dalam goa seumur hidup mereka, mereka
diikat didalam goa dan menghadap ke bayangan mereka sendiri dan membelakangi
api. Kemudian seorang dari mereka dibebaskan dan diminta untuk keluar dari goa
tersebut, betapa terkejutnya orang itu melihat sumber dari bayangan itu adalah
matahari dan dikelilingi banyak bayangan yang tercipta dari matahari. Kemudian
orang tersebut kembali ke dalam goa dan menceritakan apa yang ia lihat kepada orang-orang dalam
goa tersebut, tapi mereka tidak percaya dan kemudian mereka membunuh orang tersebut.
Dalam perenungan mungkin kita terpaku pada bayangan kita
sendiri, seperti kita dalam kerangkeng pemikiran yang itu-itu saja. Sehingga ketika
ada suatu hal yang tidak normal kita menolak hal tersebut. Pengetahuan atau pemikiran yang sempit adalah hal yang berbahaya. Apalagi mereka yang hanya bisa menerima satu pemikiran yang menurut mereka adalah benar dan menolak argumen-argumen lainnya yang menurut mereka salah padahal adalah kebenaran.
Pemikiran yang sempit adalah musuh kita, sehingga kita perlu membawa api kebenaran walau terasa kebenaran itu menyakitkan. Tapi apakah kita akan dibunuh oleh mereka yang berpikiran sempit?
Kita tidak dapat berkata hitam adalah putih atau sebaliknya. Beruntunglah mereka yang tidak berada dijalan itu, jika hitam katakanlah hitam, jika putih katakan putih. Tidak ada tawar menawar-menawar mengenai kebenaran.