Rabu, 24 Juni 2020

BAYANGAN


Beberapa waktu lalu ketika saya selesai membuat kopi, kemudian menuruni tangga dan melihat bayangan saya sendiri di lorong tangga itu, karena matahari masuk melalui jendela dekat tangga. 

Suatu ketika saya teringat akan orang-orang yang diikat dalam goa seumur hidup mereka, mereka diikat didalam goa dan menghadap ke bayangan mereka sendiri dan membelakangi api. Kemudian seorang dari mereka dibebaskan dan diminta untuk keluar dari goa tersebut, betapa terkejutnya orang itu melihat sumber dari bayangan itu adalah matahari dan dikelilingi banyak bayangan yang tercipta dari matahari. Kemudian orang tersebut kembali ke dalam goa dan menceritakan apa yang ia lihat kepada orang-orang dalam goa tersebut, tapi mereka tidak percaya dan kemudian mereka membunuh orang tersebut.

Dalam perenungan mungkin kita terpaku pada bayangan kita sendiri, seperti kita dalam kerangkeng pemikiran yang itu-itu saja. Sehingga ketika ada suatu hal yang tidak normal kita menolak hal tersebut. Pengetahuan atau pemikiran yang sempit adalah hal yang berbahaya. Apalagi mereka yang hanya bisa menerima satu pemikiran yang menurut mereka adalah benar dan menolak argumen-argumen lainnya yang menurut mereka salah padahal adalah kebenaran.

Pemikiran yang sempit adalah musuh kita, sehingga kita perlu membawa api kebenaran walau terasa kebenaran itu menyakitkan. Tapi apakah kita akan dibunuh oleh mereka yang berpikiran sempit?

Kita tidak dapat berkata hitam adalah putih atau sebaliknya. Beruntunglah mereka yang tidak berada dijalan itu, jika hitam katakanlah hitam, jika putih katakan putih. Tidak ada tawar menawar-menawar mengenai kebenaran.

PUNAHNYA MANUSIA


Sebagai spesies yang paling unggul di planet ini, manusia  (begitu kita menyebut diri kita sendiri) sudah bertahan selama ratusan ribu tahun atau jutaan tahun di planet ini. Dimana kita spesies kita telah berada di puncak rantai makanan tertinggi diantara spesies lainnya. Apakah kita bisa punah?

Umur matahari sendiri sudah 4.6 miliar tahun, sementara bumi sendiri 4.5 miliar tahun. Sampai kapan spesies kita sanggup bertaha di dunia (Bumi) yang kecil ini?  Sains hanya memprediksi, meramal saja, tapi mereka yakin kalau spesies ini (manusia) semakin memperpendek umur dari Bumi.

Spesies dinosaurus sudah punah jutaan tahun lalu, mereka adalah spesies terkuat saat itu hancur oleh karena asteroid dan perubahan iklim, padahal sudah menguasai bumi selama ratusan tahun. Apakah manusia bisa bertahan selama miliaran tahun lagi?

Entahlah, kepala ku berisi banyak pertanyaan yang tidak mampu ku jawab sendiri.
Manusia saat ini menghadapi musuh baru bernama Virus. Kecil, tidak terlihat dengan mata telanjang, manusia menghadapi musuh lain selain manusia itu sendiri. Virus mungkin bagi manusia lainnya adalah hal sepele, tapi ia telah membunuh jutaan manusia (jika ditarik dari black death).

Kita manusia hanya bisa bertahan dalam dunia ini, mencoba memperbaiki bumi yang telah rusak oleh manusia sendiri. Spesies unggul dari spesies lainnya, puncak tertinggi rantai makanan. Tapi sampai kapan spesies ini sanggup bertahan?

Senin, 15 Juni 2020

TERTAWA


Aku kira masih ada seutas harapan di negeri ini
Dimana kita dapat tertawa, merasa bahagia, dan aman
Di negeri yang diceritakan oleh orang tua kita puluhan tahun yang lalu
Dulu berupa tanah dan air yang diperjuangkan
Sekarang yang tersisa hanya harapan semata yang diperjuangkan?

Entah berapa lama negeri ini dikuasai oleh para bedebah
Atau memang ini negeri para bajingan?
Yang tidak bisa mendengar canda tawa, bahagia kita?
Mereka merampas semua ini dan melarang tawa di negeri ini?
Atau memang kita menertawakan mereka? Menertawakan para bajingan itu?

Aku kira masih ada seutas harapan di negeri ini
Yang masih dipertahankan oleh segelintir orang

Jam Tangan

Aku ingin memberikan hadiah padamu Jam tangan Yang menunjukan waktu untuk kamu lalui Menghitung detik demi detik dengan sabar Mungkin aku ad...