Selasa, 30 Juli 2013

KEKERASAN DAN KEKERASAN

Jika Mahatma Gandhi berkata "The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles." 

"Akar Kekerasan: Kekayaan tanpa bekerja, Kesenangan tanpa hati nurani, Pengetahuan tanpa karakter, Perdagangan tanpa moralitas, Ilmu tanpa kemanusiaan, Ibadah tanpa pengorbanan, Politik tanpa prinsip."

Jadi bagaimana pendapat pembaca dengan kalimat dari Mahatma Gandhi. Apakah orang yang melakukan KEKERASAN disebut juga orang yang memiliki pengetahuan tapi tidak memiliki karakter, tidak memiliki kemanusiaan, tanpa moralitas hingga tanpa prinsip, mungkin perlu saya tambahi tanpa Tuhan.

Dari barat sampai ketimur, manusia senang dengan kekerasan. Mereka melakukan kekerasan, menonton kekerasan, membiarkan kekerasan. dari Mesir hingga ke Brasil. dari Indonesia sampai ke duo Korea. Manusia senang dengan kekekerasan.

Revolusi yang belum selesai-selesai di Mesir yang terus memakan korban. Korea yang terus akan berlanjut suasana panas yang masih belum menunjukkan situasi damai. Dan Indonesia yang melalui laskar-laskar dan ormas-ormas (mungkin sama pengertian bagi rakyat kita) masih terus melakukan sweeping paksa, mengusir 'yang berbeda', mengusur yang maksiat, 'mempercudangi' aparat penegak hukum, 'memperkosa' undang-undang dan hukum, hingga menghina presiden. Negara seakan-akan dipermainkan dengan kekerasan.

Tapi aku masih binggung dengan negeri ini,
Negeri yang terus memelihara kekerasan yang tiada berujung,
Kekerasan menjadi anjing penggigit ketika tuannya tak bisa menjaga mengendalikan rumah,
Tuannya juga diam,

Di jaman modern ini, 
Kekerasan terus berbenah,
Jika dulu kekerasan atas nama kemerdekaan dan revolusi melawan penjajah,
Sekarang kekerasan atas nama agama,
Musuh mereka juga agama,
Musuh mereka adalah orang-orang yang menolak masuk rumah mereka,
Musuh mereka adalah 'yang berbeda' dari mereka, 
Mereka adalah potret suram jaman modern,
Ketika HAM mereka telanjangi di jalanan.
Mereka para perusak negeri yang melakukan kekerasan.

Mereka adalah pengkhianat.

Senin, 22 Juli 2013

Ketidak-sempurna

Kita adalah manusia-manusia yang penuh dengan keterbatasan.
Keterbatasan yang membuat diri kita tak sempurna dimata manusia.
Apa itu 'sempurna' bagi manusia sendiri?

Kita adalah penilai yang baik.
'Kesempurnaan' hanya sebuah nilai dari ketidakmampuan manusia untuk menjadi 'sempurna'.

Manusia-manusia,
Dalam 'ketidak-sempurnaan' engkau adalah kehampaan.

Kehampaan dalam lambaian kehidupan.


Senin, 15 Juli 2013

MINYAK

Majalah Fortune merilis daftar perusahaan minyak yang mempunyai keuntungan paling besar ditahun 2012. ada lima perusahaan yang menduduki peringkat 5 besar dunia.
1. Exxon Mobil
Peringkat dunia: 3
Keuntungan 2012: US$ 44,88 miliar atau setara Rp 448 triliun
Kantor Pusat: Amerika Serikat
2. Royal Dutch Shell
Peringkat dunia: 1
Keuntungan 2012: US$ 26,59 miliar atau setara Rp 265,4 triliun
Kantor Pusat: Belanda
3. Chevron
Peringkat dunia: 11
Keuntungan 2012: US$ 26,17 miliar atau setara Rp 261,3 triliun
Kantor Pusat: Amerika Serikat
4. China National Petroleum
Peringkat dunia: 5
keuntungan 2012: US$ 18,19 miliar atau setara Rp 181,79 triliun.
Kantor Pusat: China
5. Petronas
Peringkat dunia: 75
Keuntungan 2012: US$ 16 miliar atau setara Rp 159,8 triliun.
Kantor Pusat: Malaysia

Saya tak heran lagi bahwa kelima perusahaan ini meraup untung paling besar di tahun 2012. tapi sempat muncul pertanyaan di kepala saya kalau kelima perusahaan ini adalah berasal dari negara yang tak punya minyak sebagai kekayaan alamnya.

Bagaimana dengan  Pertamina yang memiliki kekayaan alam melimpah di Indonesia tapi masih menjadi perusahaan yang boleh dikatakan adalah perusahaan yang 'lama bangkit'.
mengutip pernyataan menteri ESDM Jero Wacik yang terhormat, bahwa Pertamina masih belum mampu mengolah minyak bum. Terutama masih belum mampu mengelola Blok Mahakam, tentu beliau menteri yang terhormat masih berpikir untung rugi dalam pengelolaan blok Mahakam. Mungkin benar menurut pak Jero Wacik yang terhormat kalau Pertamina akan terus dipandang 'tak mampu' mengelola minyak kita sendiri. Kita tetap akan diminta bekerja sama dengan asing dalam pembagian keuntungannya.
Dan Pertamina akan selalu menjadi penonton dalam perminyakkan dunia ini jika menteri-menteri lainnya berpikir bahwa Pertamina masih 'belum mampu'.

semoga saja tidak.

Rabu, 03 Juli 2013

BBM DAN PANGGUNG POLITIK


BBM DAN PANGGUNG POLITIK

Menikmati suatu lakon yang dipentaskan itu menarik. Ketika ada beberapa orang yang memainkan sandiwara mereka masing-masing, menjadi suatu tontonan yang menghibur. Yang terkadang akan mengusik pikiran dan jiwa mereka, kesabaran dan rasa penasaran bisa dimunculkan dalam menikmati lakon itu.

Tapi ada lakon yang membuatku merasa muak dan jijik ketika melihat beberapa pelaku pementasan drama ini yang berlagak seperti seorang pahlawan dan kumpulan para penjilat atau tepatnya kumpulan para serigala. 

Drama itu sendiri dipentaskankan oleh beberapa tokoh politik dan antek-anteknya di kursi dewan. Memainkan drama yang meminta empati dan bernyanyi di televisi dan Koran-koran seakan-akan mereka adalah pahlawan abad ini.

Drama itu berjudul “BBM”.

Kegelisahan pemerintah awal-awal bulan Mei-Juni adalah antara menaikkan atau mempertahankan harga BBM subsidi. Ya kalau mau naik ya naik. Atau kalau mau dipertahankan ya dipertahankan. Ngak usah berlagak mau ‘galau-galau’.

Katanya dengan menaikkan harga BBM menjadi Rp. 6.500,- perliter akan membuat pemerintah berhemat anggaran beberapa triliun dan akan mengurangi alokasi belanja subsidi. 

Tetapi target untuk penerimaan pajak justru turun. Aneh. Memangnya orang Indonesia tambah susah sehingga tak mampu bayar pajak.

APBN-P 2013 syarat dengan muatan politis menjelang pemilu. Bukannya saya mau berburuk sangka dulu. Tapi inilah fakta yang terjadi. Dan ini juga dimanfaatkan oleh partai-partai lain yang mengkhianati koalisi. Di depan presiden setuju, tapi dibelakang seperti nikam saja.

Bukankah ini lakon yang menjijikkan dan tak patut dipertontonkan dalam bangsa ini. 

Hindari  anak-anak Anda untuk menonton lakon ini.  Penuh intrik, tipu muslihat, para pengkhianat berkumpul dan saling menikam satu sama lainnya, kumpulan para penjilat juga ada, para pengila wanita (lebih jelasnya merendahkan martabat wanita dengan uang), haus kekuasaan, dll.

Jam Tangan

Aku ingin memberikan hadiah padamu Jam tangan Yang menunjukan waktu untuk kamu lalui Menghitung detik demi detik dengan sabar Mungkin aku ad...