Jumat, 23 Agustus 2013

PARA MENTERI DAN BINTANG MAHAPUTRA ADIPRANA

Ada delapan menteri dari KIB yang menerima penghargaan disaat kondisi negara yang semakin tak pasti. Dan ada delapan menteri juga yang menerima secara (mungkin) bangga dengan penghargaan ini. Tapi tidak membuat saya bangga (sebagai seorang rakyat).

Saya teringat akan beberapa masalah negeri ini yang masih belum terselesaikan, antara lain.
1. Pelanggaran HAM 1966 dan HAM 1998.
2. Konflik Papua yang masih belum menemui titik terang.
3. Dilema BBM dan krisis energi Indonesia.
4. Konflik agama.
5. Ujian Nasional yang menuai kritik.
6. Anjloknya neraca perdagangan.
7. Dugaan menteri korupsi.
8. (Banyak hal yang tak bisa dituliskan lagi).

Kemudian saya mencari artikel tentang menteri-menteri ini. Mungkin bisa menjadi abahn pertimbangan apakah layak untuk menerima penghargaan dari presiden. Tentu saja masyarakat tak berhak memberi penghargaan MAHAPUTRA ADIPRANA ini. Rakyat cuma bisa mengingat dan menilai kalau sebenarnya para menteri itu layak atau tidaknya menerima penghargaan tersebut.

1. M. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2009-2014
ada artikel menarik tentang besannya presiden kita.
 http://politik.kompasiana.com/2012/12/16/kapankah-dosa-dosa-hatta-rajasa-terungkap--511366.html

2. Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi Menteri Sekretaris Negara periode 2009-2014
saya tak tahu peran seperti apakah yang dijalankan menteri satu ini. Soalnya tanggungjawabnya lebih ke presiden. Jadi jasa dan peran dari mensegneg ini sebenarnyatak bisa saya ketahui.

3. Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan periode 2009-2014
Ini menteri yang pernah ancam wartawan (disaat jamannya demokrasi). Mungkin menteri ini harus diberi pendidikan lebih.
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/25/078431863/Menteri-Purnomo-Ancam-Wartawan-Jakarta-Post 

4. Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral periode 2009-2014
Saya tidak bisa berpendapat lebih terhadap menteri satu ini. Soalnya ia bos dari SKK MIGAS yang ditangkap KPK beberapa waktu lalu.
http://nasional.kompas.com/read/2013/08/20/1930570/ICW.Jero.Wacik.Sebaiknya.Mundur.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/4305/Impor-Minyak-Indonesia-Sudah-Mengkhawatirkan
http://hukum.kompasiana.com/2013/05/25/dosa-dosa-investigasi-freeport-563214.html
http://regional.kompasiana.com/2013/05/21/freeport-kubur-indonesia-562071.html
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/04/11/csr-freeport-model-baru-pelecehan-terhadap-rakyat-papua-550406.html
dan ada beberapa situs yang sudah ditutup ketika membahas tentang Freeport ini.
Ini juga kenapa :
http://www.tempo.co/read/news/2013/08/23/078506747/Diburu-Wartawan-Jero-Wacik-Masuk-Toilet-Wanita


5. Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum periode 2009-2014
http://metro.kompasiana.com/2013/01/22/banjir-jakarta-karena-salah-urus-kementerian-pekerjaan-umum-526964.html
http://www.tempo.co/read/news/2013/07/26/090499933/Menteri-Djoko-Kirmanto-Curi-Start-Lelang-Proyek-PU


6. Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014
Ini menteri yang "sukses" dalam UN kemarin.

7. Suryadharma Ali, Menteri Agama periode 2009-2014
Dari konflik Ahmadiyah, kasus GKI yasmin, dll
http://indonesia.ucanews.com/2013/04/04/menteri-agama-salahkan-umat-kristen-terkait-penutupan-gereja/
http://regional.kompas.com/read/2012/06/12/12241130/20.Gereja.di.Aceh.Disegel.dan.Terancam.Dibongkar
http://regional.kompas.com/read/2012/10/24/16041587/Penutupan.Gereja.dan.Wihara.di.Aceh.Tindakan.Subversif

dan ini untuk BONUS.
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=253880:inilah-10-lembaga-negara-terkorup&catid=59:kriminal-a-hukum&Itemid=91

#masyarakat berpendapat dan menilai#

Selasa, 13 Agustus 2013

SUDAH MALAM

SUDAH MALAM


Aku keluar dari kegelapan
Gelap yang menguasai raga dan pikiran.
Kepada terang yang kutemui dipersimpangan
Jika harus kutemui terang
Mengapa gelap terus mengikuti

Aku terus berlari
Tapi tak ku jumpai terang diujung
Gelap semakin menyusul

Ahh...
Sialan, hari sudah malam

Senin, 05 Agustus 2013

EKALAWYA

Ada beberapa hal yang membuat saya tertarik untuk menuliskan sesuatu tentang Ekalawya.

Yang pertama adalah bahwa kisah Ekalawya dalam Bharatayuddha hanya sedikit disinggung dan mendapat porsi yang kelihatannya kecil sekali.

Yang kedua adalah terjadi ketidakadilan dalam kisah Ekalawya, seharusnya ia mendapatkan keadilan dalam hidup. Tapi ia tak mendapatkan keadilan itu tapi justru ketidakadilan yang ia peroleh.

Dan yang ketiga adalah inspirasi dari cerpen Lan Fang dalam buku berjudul Sonata Musim Kelima, kumpulan cerpen.

Durna (guru dari Pandawa dan Kurawa) bertindak sangat tidak adil terhadap Ekalawya yang memohon untuk menjadi muridnya karena ia (Ekalawya) berasal dari kasta terendah bukan dari kasta tertinggi. Diskriminasi sangat terlihat disini dimana sang guru tidak patut melakukan itu, Durna sangat menyayangi Arjuna dibandingakan dengan murid-murid lainnya.

Tapi karena tekad dan kegigihan Ekalawya yang tetap berlatih walau hanya berguru pada patung Durna yang ia buat. Berkat kegigihan sang murid, ia berhasil menjadi seorang pemanah tangguh dan ulung stara dengan Arjuna hanya dengan berguru pada patung Durna.

Sautu hari Ekalawya memanah anjing yang mengong-gong, dan anak panahnya tepat mengenai mulut anjing itu. Anjing itu ditemukan oleh para Pandawa yang bertanya-tanya siapa gerangan yang memanah anjing tersebut hingga tepat. Kemudian Ekalawya memperkenalkan dirinya sebagai pemanah anjing tersebut dan mengaku seabgai murid sang guru Durna.

Kaget dan heran bercampur amarah menghampiri sang guru Durna. Tidak terima karena penggakuan Ekalawya sebagai murid, padahal sudah ditolak. Arjuna sendiri muncul rasa iri hati dan cemburu bahwa sang guru hanya mengakui Arjuna sebagain murid terhebat dalam memanah ternyata dapat disainggi oleh Ekalawya.

Ternyata Durna mengambil kesempatan oleh kejadian itu, ia meminta Ekalawya melakukan Dakshina (permintaan guru kepada muridnya yang telah menyelesaikan masa bakti). Durna meminta ibu jari Ekalawya. Tanpa ragu Ekalawya memotong jarinya dan memberikan kepada sang guru (konon dikisahkan Durna memberikan ibu jari Ekalawya kepada Arjuna, sehingga Arjuna memiliki dua ibu jari ditangan kanannya).

Itukah keadilan yang sesungguhnya bagi Ekalawya sendiri, kita sering menemui keadilan seperti yang Ekalawya alami.

Keadilan yang tak berbicara banyak dalam kisahnya.
Ada beberapa hal dan sebab yang membuat saya merasa tak simpati pada pandawa.
Justru Ekalawya yang harusnya mendapat keadilan.



Jam Tangan

Aku ingin memberikan hadiah padamu Jam tangan Yang menunjukan waktu untuk kamu lalui Menghitung detik demi detik dengan sabar Mungkin aku ad...