Senin, 15 April 2013

Kepentingan


KEPENTINGAN oh KEPENTINGAN
Catatan 11 Desember 2011


“ Tidak ada Negara yang mempunyai sahabat, sebab yang ada adalah kepentingan” Charles De Gaulle

.

    Ungkapan itu dilontarkan oleh Charles De Gaulle mengingatkan akan kondisi politik era abad 20, bagaimana terjadi ketidak seimbangan hubungan pemimpin-pemimpin politik Eropa setelah berakhirnya Perang Dunia 2. Kata-kata itu melukiskan bahwa setiap Negara yang menjalin hubungan dengan Negara lain dilatar belakangi oleh kepentingan masing-masing pihak yang berhubungan.
     Di saat dulu ada kebijakan politik “satu Cina” yang hanya mengakui kepemimpinan Chiang Kai Sek di Taiwan tetapi menolak kepemimpinan pemerintahan Komunis China, tetapi setelah itu muncul kebijakan “dua Cina” yang juga mengakui China dibawah kepemimpinan Komunisme. Dalam perkembangan lebih lanjut mereka kembali berpolitik “satu China”, tetapi bukan Taiwan, melainkan China Komunis yang semakin kapitalis ekonominya.
    Memanasnya kondisi perpolitikan di Provinsi kepulauan Bangka Belitung akhir-akhir ini tentu diawali dengan persiapan Pemilukada 2012. Praktek “jual kepentingan” kerap terjadi di suasana Pemilukada ini, jadi jangan heran lagi jika jual-beli kepentingan tersebut benar-benar terjadi.
    Sebagai salah satu Negara terkorup didunia, hampir disetiap lini terjadi praktek kotor ini. Bahkan penjabat daerahpun tak luput dari ‘permainan” ini. Bangka Belitung juga tak bisa di elakkan lagi bahwa “permainan” ini ada, dan mungkin hidup dan terpelihara secara baik. Hanya praktek kecil-kecilan saja yang terungkap, dan mungkin saja ada praktek besar lain yang belum terungkap.
    Korupsi berhubungan erat dengan kepentingan—kepentingan lainnya. Yang pastinya harus ada timbal balik dari setiap pemberian. Win-win solution menjadi opsi paling ramai dibicarakan dalam praktek ini.
Apakah ada orang-orang yang berani mengungkapkan “permainan” ini di Bangka Belitung sendiri. Jika pamor KPK meningkat saat kepemimpinan Antasari Azhar keudian meredup saat pergantian kepemimpinan dan public menaruh harapan besar saat terpilih ketua KPK yang baru.
     Saat di senayan terjerat kasus-kasus berskala nasional, justru untuk kasus-kasus daerah seakan-akan hanya mejadi berita kecil yang kalah pamor dengan kehadiran bintang sepakbola. Justru dibalik ketenangan saat ini justru ada kasus besar yang selalu terjadi tetapi mungkin saja kita tak ketahui. Jika saja ada KPK di daerah-daerah, mungkin kasus-kasus korupsi akan semakin banyak terungkap.
     Jual beli kepentingan yang merugikan rakyat harus segera dihentikan dan diusut. Jangan biarkan mereka yang duduk di singasana terkutuk itu terus menikmati apa yang seharusnya bukan milik mereka. Hentikan sumbangan pengusaha kepada politikus dengan alasan apapun, bantuan-bantuan berbau politis juga tak layak diberikan. Karena kita sudah di kenal sebagai negeri Surga Koruptor, segala kenikmatan melakukan korupsi ada di Indonesia, korupsi saja milliaran, hukuman juga hanya beberapa tahun. Bagaimana hati rakyat tak merasa sakit dengan perlakuan istimewa kepada koruptor ini.
     Cukuplah kematian Sondang didepan Istana Negara, jangan sampai ada Sondan-Sondang lainnya yang membakar dirinya karena frustasi melihat negerinya sendiri. Kalaupun itu terjadi, maka musim semi Timur-Tengah juga akan melanda Indonesia termasuk Bangka Belitung ini sendiri. Jangan sampai kemarahan pemuda-pemuda menjadi kejatuhan para pemimpin tua kita.
     Apa yang orang tua bisa berikan, hanya nasehat dan mimpi-mimpi. Tetapi orang muda bisa mewujudkan mimpi-mimpi dan menjalankan nasehat. Seiring nantinya bergulir pemilukada siapapun yang terpilih bisa memberikan perubahan yang besar bagi daerah ini.
    Jangan sampai kepala daerah sendiri tak mengetahui bagaimana perkembangan kondisi perekonomian daerah ini. Dibutuhkan pemimpin berjiwa segar dengan pemikiran berani untuk memberi perbedaan dalam setiap kebijakan. Berani ambil keputusan dalam berpolitik walaupun harus menyakiti kawan demi kesejahteraan rakyat.
    Kita harus semakin sadar kekuasaan 5 tahunan itu sebagai cara untuk memantapkan kepentingan-kepentingan golongan tertentu. Tebentuknya golongan patron-klien antara pengusaha dan politikus akan membentuk kelompok-kelompok tertentu yang mungkin tak akan menguntungkan rakyat. Diharapkan saja bahwa partisipasi pengusaha timah Bangka Belitung pada parpol dan elite tertentu bisa mensejahterakan rakyat dan menghilangkan praktek suap dan kongkalikong kepentingan. Semoga.

Tidak ada komentar:

Ketika Minum Kopi Pagi Hari

Akhirnya kamu meminum kopi terakhir di hari itu Kopi hitam tanpa gula dengan pisang goreng yang manis Duduk sendiri disudut kedai itu mengha...