Selasa, 29 April 2014

SAYA TAK TAHU CARANYA UNTUK MINTA MAAF



Ratusan keluarga menanggis kehilangan putra dan putri mereka yang mengalami tragedi kapal Sewol.
Presiden Korsel berkata “Saya tak tahu lagi caranya untuk minta maaf”. Terlambatkah pemerintah atau lalaikah pemerintah dalam melakukan evakuasi? Mungkin karena itu semua nyawa ratusan pelajar seakan menjadi taruhannya.
‘MAAF’ mungkin tidak akan mengobati rasa duka yang mendalam, ‘MAAF’ juga tidak akan mengembalikan keluarga mereka yang hilang bisa kembali lagi kerumah.
Sebelum pergi, mungkin pelajar itu mengucapkan salam perpisahan atau mereka pergi tanpa perpisahan kepada keluarga mereka. Tuhan tidak akan memberikan waktu bagi kita untuk mengucapkan salam perpisahan kepada mereka yang di bumi. Bagi mereka yang percaya Tuhan.
Saya masih membayangkan mereka tertawa di dalam kapal Sewol itu. Mungkin juga ada yang bersedih. Dalam lingkup kecil yang membawa mereka melintasi lautan. Tapi sayang. Mereka tak pernah pulang lagi ke rumah.
“Saya tak tahu lagi caranya minta maaf” Kata presiden Park.
“Dan saya tak tahu lagi caranya memberi maaf”

Tidak ada komentar:

Ketika Minum Kopi Pagi Hari

Akhirnya kamu meminum kopi terakhir di hari itu Kopi hitam tanpa gula dengan pisang goreng yang manis Duduk sendiri disudut kedai itu mengha...