Selasa, 29 April 2014

#4 BERBICARA TENTANG CINTA



Mengapa perlu tiga detik untuk menyukai seseorang, tapi mustahil hanya tiga detik pula untuk melupakannya. Ingatan begitu kuat. Saya ingat ketika saya berulang tahun, saya ingat ketika saya mengalami kejadian penting. Tapi saya terkadang lupa menaruh barang hanya dalam tiga detik.
Aku tak pernah mengatakan sesuatu yang penting, tapi mungkin saja kata-kataku tak pernah penting. Selalu bercanda seperti biasanya.
Cinta itu memiliki wajah yang berbeda. Wajah yang tak selalu sama. Kesedihan dan kebahagiaan. Kesedihan ketika kehilangan. Dan kebahagiaan ketika memulai dan bersama. Wajah yang mengerikan. Sungguh.
Jikalau  ingin mengakhiri hubungan ini, cukup sebutkan satu kata saja maka itu semua akan berakhir dengan luka yang mendalam. Hanya ada satu pihak saja yang akan mengalami luka mendalam itu sehingga menimbulkan trauma.
Einstein muak dengan teori  revativitas sehingga waktunya terkikis pada Elsa. Sungguh cnta itu mengerikan. Membuat sesuatu terkadang perlu pengorbanan.
Maaf mungkin saja cinta ini tak pernah cukup bisa memuaskan hasratmu. Inilah kelemahan dari cinta itu, selalu bersyarat.
Saya hadir bukan untuk merasakan betapa sakitnya perasaan yang terluka, dengan penuh penyesalan terkadang saya memaki-maki hubungan yang lampau.
Hanya dikarenakan itu semua bersyarat, seperti anjing terbuang dijalanan. Seperti itu pula yang kurasakan.

Tidak ada komentar:

Ketika Minum Kopi Pagi Hari

Akhirnya kamu meminum kopi terakhir di hari itu Kopi hitam tanpa gula dengan pisang goreng yang manis Duduk sendiri disudut kedai itu mengha...