Mengapa perlu tiga
detik untuk menyukai seseorang, tapi mustahil hanya tiga detik pula untuk
melupakannya. Ingatan begitu kuat. Saya ingat ketika saya berulang tahun, saya
ingat ketika saya mengalami kejadian penting. Tapi saya terkadang lupa menaruh barang
hanya dalam tiga detik.
Aku tak pernah
mengatakan sesuatu yang penting, tapi mungkin saja kata-kataku tak pernah
penting. Selalu bercanda seperti biasanya.
Cinta itu memiliki
wajah yang berbeda. Wajah yang tak selalu sama. Kesedihan dan kebahagiaan.
Kesedihan ketika kehilangan. Dan kebahagiaan ketika memulai dan bersama. Wajah
yang mengerikan. Sungguh.
Jikalau ingin mengakhiri hubungan ini, cukup sebutkan
satu kata saja maka itu semua akan berakhir dengan luka yang mendalam. Hanya ada
satu pihak saja yang akan mengalami luka mendalam itu sehingga menimbulkan
trauma.
Einstein muak dengan teori revativitas sehingga waktunya terkikis pada
Elsa. Sungguh cnta itu mengerikan. Membuat sesuatu terkadang perlu pengorbanan.
Maaf mungkin saja cinta
ini tak pernah cukup bisa memuaskan hasratmu. Inilah kelemahan dari cinta itu,
selalu bersyarat.
Saya hadir bukan untuk
merasakan betapa sakitnya perasaan yang terluka, dengan penuh penyesalan
terkadang saya memaki-maki hubungan yang lampau.
Hanya dikarenakan itu
semua bersyarat, seperti anjing terbuang dijalanan. Seperti itu pula yang
kurasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar