Judul tulisan ini terinspirasi dari sebuah lagu yang tak saya ketahui judulnya. Dinyanyikan oleh satpam sebelah dengan alunan gitar sederhana dan logat khasnya. Indah sangat indah. Lebih baik saya tidak usah searching di gu'gel, supaya tidak bosan mendengar jika dinyanyikan lagi.
Tahun-tahun berhembus. Mungkin itulah menjadi bahan renungan saya malam ini. Dimana tahun-tahun saya selagi hidup semakin berkurang. Tahun berlalu ke bulan, bulan berlalu ke hari, hari berlalu ke jam, jam berlalu ke menit, menit berlalu ke detik. Dan saya masih berdiri ditempat yang sama ketika saya memulai kehidupan ini beberapa tahun yang lalu.
Menulis blog ini masih terasa melankolik sekali, terkadang suka terbawa perasaan. Emosi dan kesedihan mampir ke dalam tulisan ini. Kemarin juga marah sekali kepada beberapa orang yang sering menguji emosi saya. Hingga kesedihan juga mampir beberapa waktu lalu, tentu saya tak ingin mengungkapkannya dalam tulisan ini.
Aktivitas beberapa hari ini masih sama, kerja kerja kerja (seperti motto seorang menteri di kabinet). Jadwal padat sehingga harus mengurangi jadwal pergi beribadah, sungguh tidak baik. Belum lagi tekanan dari luar dan dari dalam membuat beban hidup semakin bertambah, sehingga bisa membuat pribadi menjadi lebih stres dan tidak konsentrasi.
Sempat terpikir untuk membuat suatu cerita di blog ini, supaya bikin blog tak sia-sia. Ide bagus. Mungkin saya akan menceritakan tentang "Tahun-Tahun Yang Berhembus" yang saya alami. Monoton juga kalau dipikir-pikir. Mungkin perlu dibumbui oleh cerita-cerita seperti sinetron dan drama korea. Tak perlu.
Kisah drama korea tanpa arti itu sungguh memuakkan. Saya tak pernah berharap hidup ini akan seperti drama korea yang berakhir bahagia bagi dua sejoli. Karena saya yakin pasti kebanyakkan lebih tragis dari drama korea.
Apakah ditahun ini juga akan berhembus kesempatan seperti debu tertiup angin? Tidak akan lagi.
Kisah ini akan dimulai. :D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ketika Minum Kopi Pagi Hari
Akhirnya kamu meminum kopi terakhir di hari itu Kopi hitam tanpa gula dengan pisang goreng yang manis Duduk sendiri disudut kedai itu mengha...
-
yang\ ditakutkan\ ketika\ kamu\ pulang\ adalah\ bahwa\ kamu\ benar\ benar\ tidak\ ingin\ pulang\
-
aku terlalu takut untuk membacakan puisi-puisi untukmu terlalu banyak kepedihan dari matamu malam ini aku terlalu bimbang untuk bicara tenta...
-
kemarin ulang tahunmu, tiga puluh satu tahun yang lalu kamu lahir. Ada banyak doa yang terucap dari pesan teks yang kamu terima. iya pesan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar