Ada musim hujan dan ada
musim kemarau. Di negara tropis ini musim hanya ada dua saja jika berdasarkan
cuaca. Tapi saat ini ada musim lima tahunan yang sangat populer di negeri ini.
Musim Kampanye. Saya ingin menyebut mereka adalah sebagai ‘Pengemis Musiman’.
Mungkin itu adalah
kata-kata yang tepat untuk mengambarkan siapa diri mereka. Yang mereka jual
adalah janji-janji omong kosong jika terpilih. Dan mereka meminta-minta ‘DOA
RESTU’ dan ‘DUKUNGAN’ dari masyarakat.
Terkadang saya merasa
geli jika harus memperhatikan mereka berbicara. Mereka berbicara tentang ‘Kesejahteraan
Rakyat’ dan ‘Keadilan Sosial’ hingga tentang ‘Aspirasi Masyarakat’ dan omong
kosong lainnya yang tidak berbobot. Tapi satu hal yang tak kalah penting dari
mereka adalah ‘UANG’. Mereka kaum borjuasi yang memiliki modal tapi sayang
banyak diantara mereka yang punya “UANG’ tapi tak memiliki ‘OTAK’.
Mengapa saya bilang
begitu, karena mereka berani jadi caleg sedangkan kapasitas otak mereka tak
cukup untuk duduk di pemerintahan. Bahkan mereka sangat berani memasang wajah
para pendiri bangsa ini, sedangkan mereka tak tahu ideologi seperti apa yang
dianut oleh pendiri bangsa ini. hanya berkoar-koar tentang hal-hal yang umum.
Setelah lewat masa
kampanye ini, mereka hidup bak tikus yang selalu bersembunyi jika dicari dan
mencuri makanan dimalam hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar