Selasa, 14 Mei 2013

MUSAFIR



MUSAFIR

Hei musafir, akan kemanakah kau pergi?
Aku melihatmu berjalan melewati depan rumahku.
Tanpa harapan.
Tanpa cinta.
Tanpa hati.
Dan engkau di cemooh manusia. Manusia menghindarimu.
Mengapa kau menatap begitu? Tatapanmu penuh kesedihan yang tak dapat dipahami.
Lihatlah jubahmu sendiri. Apakah engkau  tak memiliki  mata untuk melihat. Engkau begitu kotor dan terhina.
Dengan tangan yang terjulur keluar secara perlahan.
Dan hatimu pun kelihatannya tak berkeluh kesah dengan keadaanmu.
Siapa kau musafir?
Apa maumu?
Jangan singgah dirumahku!
Rumahku tak menerima dirimu!
Lewatlah jika kau mau. Tapi jangan usik aku!
. . .
Oh kau manusia, kau ingin serba tahu. Dan seakan-akan memberikanku jalan keluar.
Tidakkah engkau melihat dirimu sendiri. Engkau telanjang. Tidakkah engkau malu.
Lihatlah! Aku membawakan sesuatu untukmu manusia!
. . .
Apa ! apa yang kau bawa untukku!
. . .
Lihat, aku menyeretnya sampai  kesini. Dan aku ingin memberikannya padamu.
Kematianmu . . .
Kematian keduamu . . .
. . .

Tidak ada komentar:

Ketika Minum Kopi Pagi Hari

Akhirnya kamu meminum kopi terakhir di hari itu Kopi hitam tanpa gula dengan pisang goreng yang manis Duduk sendiri disudut kedai itu mengha...