Sabtu, 02 Desember 2017

Habits And Mistakes

Saya pernah mengenal seorang pimpinan perusahaan dari generasi Y. Saya beruntung sekali pernah bekerjasama dan merasakan didikan dari beliau selama +-2.5 tahun. Terus terang saya masih ingat beberapa kejadian penting yang memang secara tidak langsung mengubah mindset dan mental saya.
Kasus 1:
Ada sebuah kejadiaan tentang sebuah item/barang perusahaan yang diletakkan di belakang kantor dan sangat berantakan. Pimpinan saya ini minta untuk dipindahkan ke tempat lain saja supaya bersih. Rekan kerja saya yang bertanggungjawab pada hal tersebut bertanya :
"Ini mau dipindahkan kemana pak? Soalnya dari dulu item/barang itu sudah biasa kita letakkan disitu!"

Kasus 2:
Lalu dalam team marketing kita ada seorang karyawan yang masuk kantor selalu telat. Dan dari dulu ternyata sebelum saya bergabung, rekan kerja marketing ini selalu telat masuk dan absensi. 6 hari kerja pasti telat 1-2 hari. Dan itu selalu berulang. Boleh dibilang karyawan ini adalah salah satu top sales penjualan.

Seakan-akan mengiyakan suatu perbuatan yang salah dan menjadikan perbuatan yang salah itu menjadi hal yang benar.

Pimpinan saya pernah bilang langsung:
"Saya paling tidak suka jika ada yang bilang 'Sudah dari dulu seperti itu!'. Itu artinya apa? Artinya kita sudah terbiasa dengan kesalahan-kesalahan kita dan membenarkan kesalahan itu. Terus? Apa artinya tidak bisa kita ubah? Tentu bisa. Hal salah bisa kita perbaiki. Saya tidak peduli apakah karyawan itu top sales perusahaan atau apalah. Jika salah ya salah".
Sedikit lebih kurang saya mendapatkan nasehat.
Kasus pertama dan kedua itu diselesaikan dengan cukup tepat, karena memang butuh suatu keputusan yang cukup tepat untuk dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan yang salah.
Ia menekankan pentingnya Attitude yang benar dalam bekerja, sehingga saya cukup puas dengan beberapa kebijakan dan keputusannya selama 2.5 tahun tersebut.
Saya sering menemui hal-hal yang memang terlihat aneh dan ganjil, seperti:
1. Membiasakan suatu kesalahan
2. Mendiamkan kesalahan
3. Menutup mata terhadap kesalahan dan kebiasaan yang salah.

Tapi dari kepemimpinan beliau, saya belajar kalau "Mendiamkan kesalahan itu adalah kesalahan". Walaupun orang tersebut mempunyai jasa/usaha lebih, tapi jika kesalahan adalah kesalahan. Sama halnya dengan perbankan, perbankan tidak akan mentolelir kesalahan/fraud yang dilakukan oleh karyawan, tetap ada punishment yang berlaku.
Saya bersyukur pernah merasakan didikan beliau, dan saya pun masih jauh dari sempurna untuk memiliki attitude yang sempurna. Tapi saya masih belajar dan saya ingin kita semua belajar.
Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Ketika Minum Kopi Pagi Hari

Akhirnya kamu meminum kopi terakhir di hari itu Kopi hitam tanpa gula dengan pisang goreng yang manis Duduk sendiri disudut kedai itu mengha...