Rabu, 31 Desember 2014

DICARI KAPOLRI HOEGENG ERA REFORMASI

Bola panas pergantian kekuasaan di tubuh institusi polri masih menjadi obrolan seru di media-media Indonesia, pergantian tampuk pimpinan polri dari Jend. Sutarman ke Budi Gunawan tak semulus yang dipikirkan. Langkah berani KPK menetapkan BG sebagai tersangka rekening gendut adalah langkah berani untuk menampar muka pemerintahan presiden Jokowi. Tapi mengapa Kompolnas mengajukan BG yang terindikasi pemilik rekening gendut? Mungkin hanya Kompolnas dan lingkaran pemerintah yang mengetahuinya.

Nama mantan kapolri Hoegeng kembali disebut-sebut, kerinduan akan pemimpin seperti pak Hoegeng kembali mewancana di negeri ini. Apakah masih belum bisa move on? Ini sudah reformasi, berharap boleh-boleh saja, tapi ujung-ujungnya tetap aja kecewa karena ternyata kapolri saat ini tidak seperti pak Hoegeng.
Masyarakat sepertinya sangat suka bicara tentang masa lalu, merindukan pemimpin seperti Bung Karno, Pak Hoegeng dan lain-lain menandakan miskinnya pemimpin berkualitas di negeri ini?
Seharusnya, Bukan Seperti Pak Hoegeng Dicari. Tapi SIAPA BERANI MENJADI PAK HOEGENG???

TERPILIH KEMUDIAN DISINGKIRKAN. INDONESIA.

Tidak ada komentar:

Ketika Minum Kopi Pagi Hari

Akhirnya kamu meminum kopi terakhir di hari itu Kopi hitam tanpa gula dengan pisang goreng yang manis Duduk sendiri disudut kedai itu mengha...